FUNGSI MSDS UNTUK PERHOTELAN

Material Safety Data Sheet  ( MSDS) dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) merupakan suatu berkas data yang mengandung informasi mengenai sifat-sifat suatu bahan. Lembar data ini bertujuan memberikan informasi kepada para pekerja dan personel gawat darurat mengenai informasi penanganan suatu bahan dengan aman. Lembar data ini memberikan informasi data seperti titik leleh, titik didih, titik nyala, toksisitas, efek kesehatan, pertolongan pertama pada kecelakaan, reaktivitas, cara penyimpanan, cara pembuangan, peralatan pelindung yang diperlukan, dan prosedur penanganan tumpahan bahan. Format lembar data ini berbeda-beda bergantung pada persyaratan tiap-tiap negara.



Lembar data keselamatan bahan juga digunakan secara luas dalam mengkatalogkan informasi bahan-bahan dan campuran kimia. Lembar data ini dapat ditemukan di mana pun suatu bahan kimia digunakan.

Semua bahan kimia berbahaya baik yang digunakan dalam produksi maupun yang ada di gudang penyimpanan wajib memiliki MSDS. Pada standar nasional, perihal MSDS ini tercantum dalam peraturan seperti Kepmenaker No. Kep. 187/ MEN/ 1999, PP No. 74 Tahun 2001, dan Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 87/ M-IND/ PER/ 9/2009.

Dalam Hazard Communication Standard 29 CFR 1910.1200Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menyatakan bahwa yang bertanggung jawab membuat MSDS adalah pihak manufaktur yang memproduksi bahan kimia berbahaya. Semua pihak-pihak yang berkaitan dengan aliran distribusi bahan kimia tersebut juga bertanggung jawab menyampaikan MSDS sampai pada pengguna. 

Pihak- pihak yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS, di antaranya:
  • Pihak Produsen
  • Pihak pemasok Bahan
  • Pihak pengguna Bahan
  • Pihak Pengolah bahan buangan
1.Dari mana bisa mendapatkan lembar MSDS
Dalam aturan atau regulasi nasional maupun global, termasuk OSHA mewajibkan setiap produsen yang memproduksi bahan kimia bertanggung jawab menyediakan MSDS untuk pengguna bahan. Mintalah MSDS kepada produsen, distributor, atau pemasok di mana Anda membeli bahan kimia tersebut dan jika ada revisi pihak produsen harus selalu mengupdate kepada pengguna
 
2. MSDS sangat dibutuhkan
MSDS merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera saat menangani bahan kimia berbahaya. Melalui MSDS, kita dapat mengetahui sifat-sifat bahaya bahan kimia dengan unsur kimia yang terkandung didalamnya, alat pelindung diri yang digunakan hingga prosedur darurat bila terjadi tumpahan, kebakaran, kebocoran, dan ledakan.  Semua informasi tersebut sangatlah penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan bahan kimia yang bisa membahayakan pengguna

3. Cara menyimpan MSDS
Lembar MSDS sebaiknya disimpan disetiap pengguna bahan baik dalam bentuk soft copy maupun hardcopy. dan disediakan pada setiap unit yang menggunakan. Dalam perhotelan sebaiknya hard copy selalu di letakan ditempat yang aman dan mudah diakses untuk dibaca pada setiap pantry tempat penyimpanan MSDS. dan semua pihak bertanggung jawab untuk menjaga dan mengganti lemabaran yang tarbaru pada setiap unit

4. Pelatihan atau Training MSDS
Pihak management atau kepala dari sebuah department yang menggunakan bahan kimia wajib dan harus update memberikan pelatihan tentang bahan kimia yang digunakan, agar karyawan pengguna bahan kimia memiliki pengetahuan yang terbaru tentang bahan kimia yang digunakan. Hubungi produsen atau pihak penyedia bahan untuk bahan pelatihan MSDS yang ter update jika ada.

5. Pemberian sanksi dan persyaratan MSDS
Aturan sanksi bagi pengguna yang tidak menerapkan MSDS di beberapa negara sudah diberlakukan, sedangkan di tampat kita bekerja wajib membuat aturan untuk sanksi yang diberikan jika ada pengguna dari karyawan yang tidak mengikuti MSDS yang telah disediakan
Dan syarat MSDS harus wajib berisikan seperti poin berikutnya.
 
6. Informasi tercantum dalam MSDS
Menurut Kepmenaker No. Kep. 187/ MEN/ 1999 dan Sistem Harmonisasi Global (GHS), MSDS harus memuat  informasi sebagai berikut:
  1. Identitas bahan dan nama perusahaan yang bisa dihubungi
  2. Komposisi bahan penyusun
  3. Identifikasi bahaya pada bahan dan penggunaan
  4. Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan
  5. Tindakan penanggulangan kebakaran
  6. Tindakan penanggulangan tumpahan dan kebocoran
  7. Penyimpanan dan penanganan bahan
  8. Pengendalian pemaparan dan APD
  9. Sifat fisika dan kimia
  10. Stabilitas dan reaktivitas bahan
  11. Informasi toksikologi
  12. Informasi ekologi
  13. Pembuangan limbah
  14. Informasi untuk pengangkutan bahan
  15. Informasi perundang-undangan
  16. Informasi lain, tanggal pembuatan MSDS, tanggal revisi MSDS terakhir, dll

Berikut beberapa simbol dari bahan kimia, dan arti dari simbol tersebut :



Simbol

Keterangan




Nama : Irritant

Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2


 





Nama : Toxic

Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup. simbol ini ada beberapa sesuai tingkat racun yang terkandung

Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit.

Contoh : Metanol, Benzena. Cyanohydrin, Calcium Cyanide, Carbon



 Nama : Corrosive

Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas.

Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.

Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)



 Nama : Flammable

Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan Bungan api. simbol ini ada beberapa sesuai tingkat kebakaran yang ditimbulkan

Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan api.

Contoh : Minyak dan bahan bakar, aseton, alkohol, gas


 



Nama : Explosive

Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.

Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.

Contoh : KClO3, NH4NO3, TrinitroToluena (TNT).

 





Nama : Oxidizing

Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.

Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.

Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.



Nama : Dangerous For the Environment

Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.

Tindakan :Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.

Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin.




 Nama : Gas Under Pressure

Arti : Material dapat meledak dibawah tekanan, bahan yang emngandung gas dan bisa meledak jika dipanaskan

Contoh : Container gas

 



Nama : Dangerous When Wet

Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.

Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang kering/tidak lembab.

Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.




Nama : Respiratory Tract Sensitivity

Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang dapat mengganggu dan merusak saluran pernafasan pada paru dan organ tubuh dalam

Contoh : HF, HCL, Hypochlorite

 



Nama : Health hazard

Arti : Simbol yang menunjukan bahan kimia yang terkandung sangat berbahaya bagi indera dan kesehatan tubuh 

Contoh : kimia asamkeras, basa keras.




Nama : Radioactive

Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari material lain yang dapat memancarkan radiasi secara spontan.

Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.

 



Hubungi Fix Wash, Agen dan Partner Team kami untuk mendapatkan MSDS dari chemical yang digunakan di perusahaan anda









FIX WASH
Cleaning Chemical Solution
PT. PANJER BALI JAYA
Jalan Tk. Pancoran IV Blok I No 12 
Denpasar - Bali - Indonesia
www.fix-wash.com