JENIS FABRICS, TC, GRAMASI DAN CARA PERAWATANNYA
Pengenalan tentang jenis fabrics atau kain jika diulas secara detail akan memperoleh penjelasan yang sangat luas dan beragam. Karena penggunaan bahan kain setiap media memiliki jenis jenis yang berbeda meskipun ada kemiripan dari bahan, bisa jadi perbedaan terletak pada rajutannya. Yang paling familiar kita kenal kain yang terbuat dari bahan katun atau cotton kapas yang mudah menyerap air dan polyester kain yang terbuat dari bahan plastik atau sintetis yang diproses secara kimia dan sangat susah menyerap air.
Meskipun kita menilai jenis kain dengan beberapa gambar atau contoh yang diberikan, karena banyaknya jenis dari kain tersebut, membuat kita bingung kain apa yang kita tangani bahkan dalam imajinasi kita hanya tahu kain katun, strait, woll, dril untuk pakain. Dan pada linen kita hanya diperkenalkan oleh supplier bahwa produknya terbuat dari cotton dan polyester sekian persen dengan berat sekian gram. Dan hal ini selalu kita ingat bahkan menganggap bahwa jenis kain yang sudah dipatri dalam pikiran kita itu adalah jenis kain linen yang terbaik.
Disini kita akan bahas beberapa jenis kain
yang sering digunakan untuk pakian, linen, cover sofa dan beberapa yang sering
kita jumpai sehari hari terutama dalam Perhotelan yang kita rangkum dari
beberapa sumber dan pengenal bahan kimia yang tepat digunakan saat kain
mengalami noda atau spott atau stain. Mari kita bahas tentang jenis kain dan
bahan pembuatnya terlebih dahulu.
JENIS JENIS KAIN
1.
Kain Turon atau Teturon
Katun tetoron merupakan salah satu kain yang
terbuat dari campuran serat kapas atau cotton alami dan polyester. Dalam hal
ini, komposisinya adalah 35% katun combed dan 65% poliester.
Nama tetoron sendiri sebenarnya adalah merek
dagang produk serat poliester yang diproduksi oleh Teijin and Toray Industries
sejak 1958 silam. Kain ini sering digunakan untuk membuat berbagai produk
pakaian termasuk kaos.
Sama halnya dengan poliester, kain jenis ini juga tidak begitu baik dalam menyerap keringat. Jadi, kain ini umumnya akan terasa panas jika sudah dikenakan. Sementara itu, kelebihan kain tetoron ini adalah tidak mudah melar dan juga tidak mudah kusut
2.
Kain Katun atau Cotton
Katun merupakan salah satu jenis kain yang
terbuat dari serat alami tanaman kapas. Umumnya, kain katun mempunyai sifat
utama seperti tekstur yang lembut, mudah dirawat, dan menyerap keringat.
Bahan katun terkenal dengan kenyamanannya karena terasa dingin bila bersentuhan dengan kulit. Harganya yang relatif murah membuatnya lebih terjangkau. Namun, bahan ini memiliki warna yang cepat pudar dan mudah sobek karena kerapatan benangnya kurang. Jadi, sebelum memilihnya, perhatikan kerapatan benangnya. Bila benangnya semakin rapat, menunjukkan kualitas yang semakin baik.
Bahan ini rentan terkena air, dan bila perawatannya kurang tepat akan mudah lapuk dan berjamur. Kain katun sendiri tersedia dalam berbagai jenis dan kualitas yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa di antaranya.
a.
Katun Biasa
Katun biasa biasanya sedikit kaku, tipis, dan tidak mudah melar. Kain katun yang satu ini mempunyai daya serap sedang hingga bagus. Harga kain katun biasa umumnya relatif murah dengan berbagai pilihan motif seperti bunga-bunga dan garis.
b.
Katun Jepang
Katun jepang dikenal karena terbuat dari 100%
serat kapas alami. Jenis katun ini memiliki tekstur yang sangat halus. Selain
itu, katun jepang juga mempunyai daya serap yang baik dan permukaan yang jauh
lebih halus.
Dibanding dengan katun biasa, kain ini memang dipatok dengan harga yang lebih mahal. Selain polos, kain katun jenis ini juga tersedia dalam berbagai motif menarik.
c.
Katun Paris
Katun paris disebut-sebut memiliki kualitas yang mirip dengan katun jepang. Akan tetapi, katun paris cenderung lebih tipis. Namun, kain ini memiliki daya serap yang amat baik. Soal harga, kain ini juga dijual di pasaran dengan harga yang lumayan mahal jika dibandingkan dengan jenis lainnya. Katun paris ini sering dipakai untuk membuat blus.
d.
Katun Supernova
Katun supernova merupakan jenis kain yang
lembut, adem, dan halus. Kain ini juga ringan dan dijual dengan harga yang
relatif terjangkau.
Serat benang pada kain ini sedikit berbeda dengan bahan katun pada umumnya. Apabila dilihat dari jarak dekat, Anda dapat melihat serat benang halus yang nampak terburai.
e.
Katun Combed
Pada tahap akhir pembuatannya, jenis kain
katun ini disisir atau combed supaya serat-serat yang terdapat pada kapas
menjadi halus. Selain itu, penyisiran tersebut juga dilakukan untuk membuat
kain ini menjadi tidak berbulu.
Katun jenis ini sering digunakan untuk
pembuatan kaos distro. Saat ini ada tiga ukuran katun combed yang umum
digunakan di pasaran yaitu 20s, 24s, dan 30s. Angka tersebut menunjukan ukuran
benang yang dipakai dalam pembuatan katun jenis ini.
Semakin tinggi angkanya, maka semakin tipis benang yang dipakai. Angka tersebut juga menunjukan tingkat kelemasan dan kelenturan kain.
3.
Kain Sutra
Anda tentu familier dengan jenis kain yang
terbuat dari kepompong ulat sutra ini. Kain sutra terkenal dengan teksturnya
yang sangat lembut dan halus. Kain ini tidak licin, dapat menyerap keringat
dengan baik, dan sangat nyaman untuk digunakan.
Sutra merupakan jenis kain yang tergolong
sangat mahal apabila dibandingkan dengan lainnya. Bahkan bisa disebut yang
paling mahal dalam industri tekstil. Hal tersebut tak lepas dari pembuatannya
yang memakan waktu lama.
Karena karakteristiknya yang mewah, kain sutra ini sering kali dibuat menjadi pakaian-pakaian untuk acara resmi. Namun, kain ini sebenarnya cocok untuk digunakan pada hampir semua jenis pakaian termasuk untuk acara-acara di luar ruangan.
4.
Kain Dril
Dril merupakan kain pintal yang mempunyai
serat berbentuk diagonal. Kain ini juga mempunyai jalinan benang yang amat kuat.
Bahan dari kain ini adalah campuran katun dan poliester. Semakin tinggi kadar
katun yang digunakan, maka semakin tinggi juga harganya.
Kain ini tersedia dalam beberapa pilihan
seperti American drill, twist drill, castilo drill, dan Japan drill. Kain ini umumnya
digunakan untuk membuat celana, kemeja, jaket safari, pakaian olahraga, dan
blus.
Kelebihan kain dril antara lain adalah awet, mempunyai tekstur yang unik, warna tidak mudah pudar, adem, dan tidak mudah kusut. Daya serap keringat kain dril juga cukup baik. Namun, kain ini tergolong berat untuk sebagian orang dan untuk beberapa jenis tertentu harganya cukup mahal.
5.
Kain Linen
Linen merupakan jenis kain yang dibuat dari
rami halus. Linen sebenarnya adalah bagian dari keluarga kain katun. Kain ini
memiliki ciri khusus berupa serat benang yang tersusun rapid an terlihat jelas.
Jika dirawat dengan baik, linen dapat bertahan sampai puluhan tahun.
Linen juga sangat elastis, sehingga tidak akan
mudah melar meski direntangkan. Kain ini umumnya digunakan untuk membuat
seprai.
Khusus di negara-negara Eropa, linen sangat disukai untuk membuat pakaian karena karakteristiknya yang cukup istimewa dan berbeda dari kain lainnya. Biasanya, kain ini dibuat menjadi celana, rok, gaun, kemeja, dan sapu tangan. Kain ini mempunyai struktur serat yang unik dan terasa sejuk saat digunakan di daerah tropis. Menariknya, kain ini juga dapat menghangatkan saat cuaca dingin. Berbeda dengan jenis kain lain terutama dalam keluarga katun, linen umumnya akan tampak semakin lembut apabila dirawat dengan baik. Semakin lama dipakai dan dicuci (dengan cara yang benar), pakaian dengan bahan linen biasanya akan semakin nyaman digunakan.
6.
Kain Satin
Satin mempunyai permukaan yang sangat licin
dan mengkilap. Kain ini tersedia dalam berbagai macam dan harga yang
berbeda-beda. Umumnya kain satin dengan harga mahal lebih bisa menyerap
keringat dibanding yang dijual murah.
Kelebihan yang ditawarkan kain ini adalah
tampilannya yang mewah dan elegan. Oleh sebab itu, satin kerap dibuat menjadi
pakaian resmi. Selain untuk pakaian, satin juga dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan kerajinan, furing, dan kain pelapis.
Sedangkan kekurangan kain satin adalah
perawatannya yang cukup memerlukan ketelitian. Agar terjaga kualiatasnya, Anda
sebaiknya tidak menggunakan mesin cuci untuk membersihkannya.
Untuk menyetrika pakaian dari bahan satin juga dibutuhkan kehati-hatian. Anda bisa menggunakan kain tipis untuk melapisi bahan satin saat menyetrikanya.
7.
Kain Denim
Bukan rahasia jika jenis kain ini sangat populer sejak dahulu sampai sekarang. Kain ini terbuat dari katun twill dan tersedia dalam berbagai pilihan warna. Denim merupakan jenis kain yang sering kali digunakan dalam pembuatan celana dan jaket.
8.
Kain Spandek
Spandeks merupakan jenis kain yang cukup
elastis. Bahkan, elastisitas spandeks hampir mirip dengan karet elastis. Hal
tersebut tidak terlepas dari bahan 100% sintetis yang digunakan untuk membuat
kain ini.
Kain spandeks umumnya digunakan bersama dengan bahan poliester atau katun. Karena jenis kain ini sangat lentur, pakaian yang dibuat dengan kain ini umumnya akan mengikuti lekukan tubuh dan nyaman untuk dikenakan.
9.
Kain Fleece
Fleece merupakan jenis kain dengan permukaan
yang berbulu dan sekilas terlihat seperti wol. Jenis kain ini sangat mudah
menguapkan keringat melalui pori-porinya. Jika dikenakan, jenis kain ini akan
terasa ringan karena sirkulasi udara terjadi dengan baik.
Biasanya, fleece diletakkan di bagian dalam
pakaian supaya lebih hangat saat dikenakan. Oleh karena itu, Fleece kerap
dibuat menjadi sweter, jaket, dan celana training.
Selain digunakan untuk membuat jaket, fleece juga banyak diaplikasikan untuk perlengkapan rumah tangga seperti seprei, selimut, dan handuk. Umumnya diperlukan kemampuan yang mumpuni untuk bisa membuat pakaian atau produk lain dengan bahan ini.
10.
Kain Rajut
Sesuai dengan namanya, kain ini dibuat dengan proses merajut beberapa benang menjadi sebuah kain. Struktur kain ranjut terbentuk akibat jeratan benang-benang yang saling mengait satu sama lainnya.
11.
Kain Rayon atau Viscose
Kain rayon terkenal dengan teksturnya yang
sedikit licin dan tampilan mengkilap. Kain ini juga terlihat jatuh saat
dikenakan. Selain itu, rayon juga sangat adem dan mudah menyerap keringat
sehingga cocok digunakan dalam berbagai kondisi cuaca.
Cemara, hemlock, dan pinus merupakan tiga jenis pohon yang paling umum digunakan dalam pembuatan rayon. Sementara itu, kain rayon bisa dipakai sebagai bahan utama pakaian dan berbagai perlengkapan busana, pelengkap perabot rumah tangga, pelapis, dan alat kebutuhan industri.
12.
Kain Acrylic
Memiliki ketahanan terhadap paparan sinar matahari, merupakan salah satu keunggulannya. Selain itu bahan ini terkenal lembut dan tahan lama. Bila terkena air juga cepat mengering, sehingga cocok digunakan pada sofa yang diletakkan di teras.
13.
Kain Full Polyester
Jenis bahan yang satu ini terkenal tahan lama. Ragam warnanya sangat banyak dan indah.Namun daya tahan terhadap air sangat rendah dan juga mudah sekali menyerap minyak. Jadi, ada baiknya kamu segera menyekanya bila terkena tetesan air.Kekurangan lainnya adalah, bahan ini mudah sekali terlipat.
14.
Kain Chenille
Bahan chenille memiliki tekstur yang lembut dan nyaman mirip rajutan.Jalinan seratnya lebih rapat, sehingga bahan ini lebih kokoh dan tidak mudah sobek. Sayangnya, sulit dibersihkan bila terkena noda dan tidak tahan terhadap air. Ada baiknya kamu menggunakan tenaga dry clean profesional untuk membersihkannya agar tidak mudah rusak.
15. Dan kain masih banyak lagi seperti kain
twiscone, Likra, baby tery dan lain lain, disni kita hanya bahas beberapa bahan
yang sering kita temui untuk pakain rumahan maupun uniform tempat kita bekerja,
Bahan sofa, Curtain, Sprei atau Sheet dan linen lainnya.
MENGENAL TC (THREAD COUNT)
Dalam produk bahan sprei atau sheeti hotel kerap sekali kita jumpai istilah Thread Count atau sering disingkat TC dalam menentukan kualitas bahan sprei, seperti bahan sprei cotton 200 TC, CVC 200 TC, Dobby 300 TC dan lain lain. Thread Count merupakan jumah benang dalam inch persegi baik yang memanjang ataupun melintang. Atau bisa juga diartikan jalinan benang yang terdapat di area seluas 1 inch persegi pada sebuah kain. Tenunan vertikal dari kain dan horizontal dihitung untuk menentukan jumlah benang
Dalam dunia tekstil, thread count menjadi point yang mempunyai peranan penting. Jumlah benang katun lokal mempunyai kisaran antara 150- 200 thread count. Di sisi lain,untuk menghasilkan thread count yang tinggi, tidak sedikit pabrik yang mengambil jalan dengan mengembangkan benang mereka menggunakan benang berlapis-ganda (di mana banyak benang dipuntir satu sama lain). Padahal benang yang murah dan berlapis-lapis yang dikemas secara bersama-sama akan menghasilkan kain yang lebih berat, lebih gatal dan kurang tahan lama. sebagai contohnya seprai yang menawarkan benang 1.000 thread count hampir pasti memiliki kualitas yang lebih buruk dari pada yang memiliki benang 300 thread count.
Hal yang perlu diperhatikan dalam selembar kain selain thread count? Hal yang perlu diperhatikan dalam selmbar kain selain thread count adalah diameter benang, lapisan benang, finishing dan kontruksinya. Linen dengan thread count 200 dengan bahan dan serat berkualitas bisa mempunyai hand feel lebih lembut dibanding dengan linen thread count 400 dengan bahan dan serat yang kurang berkualitas. Diameter dan lapisan benang juga perlu diperhatikan. Artinya: Seberapa baik benang itu sendiri, dan berapa banyak yang dipilin bersama. Benang satu lapis berarti hanya ada satu untaian benang per utas. Dua lapis berarti bahwa dua untaian benang dipelintir bersama di setiap benang. Umumnya, lebih baik satu lapis benang yang diameternya sama dengan 2 lapis benang yang dipilin secara bersama-sama.
Lapisan benang mempengaruhi jumlah benang Indikator kain/linen yang berkualitas harusnya menggunakan satu benang saja per warp / weft ( single-ply thread) dan setiap yarn hanya terdiri dari satu pick. Namun thread count yang mampu dicapai dengan metode ini hanyalah 400TC, jadi hal yang bisa kita simpulkan adalah angka diatas 400TC merupakan metode perusahaan dalam hal marketing saja. Karena masih sering ditemukan oleh para marketing yang menjual produk dengan metode perhitungan thread count, seakan-akan thread count yang tinggi adalah jaminan bahwa kain / linen itu pasti mempunyai kualitas yang baik. Indikator dalam menentukan kualitas kain Jumlah benang tidak sepenting kualitas benang katun.
Kapas organik lebih lembut dan lebih aman
daripada kapas yang ditanam secara konvensional, jadi jika Anda ingin tidur di
atas selimut alami, sehat, berkualitas tinggi, cari kapas organik. Kualitas
kain dimulai dengan melihat diameter benang. Benang diberi nomor untuk
menunjukkan seberapa halus atau tebal benang tersebut, semakin tinggi angkanya,
semakin halus benang. Seprai murah menggunakan benang courser yang lebih tebal,
seperti ukuran 30 atau 40. Dan beberapa seprai kelas atas yang terbuat dari
kapas yang ditanam
MENGENAL GRAMASI KAIN
Kita sudah sering mendengar istilah gramasi pada saat mencetak poster, flyer, dan produk percetakan lainnya. Namun yang kemungkinan tidak banyak diketahui, ternyata istilah tersebut juga digunakan pada saat membicarakan tentang bahan kain. Lalu apa yang dimaksud gramasi kain tersebut ?
Gramasi kain adalah suatu ukuran perbandingan antara berat kain pada setiap satuan ukurannya yang umumnya digunakan untuk mengetahui berapa ukuran benang yang digunakan serta perkiraan panjang kain yang nantinya akan dihasilkan sehingga bisa ditentukan penggunaannya yang tepat.
A.
Satuan Ukuran Gramasi Kain
Ukuran gramasi kain di luar negeri biasanya menggunakan ukuran oz (ons) atau oz/y2 , sementara di dalam negeri lebih umum menggunakan satuan gram per meter persegi (gr/m2 atau g/m2 atau gram/m2) alias GSM (Gram per Squared Meter) yang seperti telah kami sebutkan sebelumnya satuan ini juga digunakan sebagai satuan ketebalan kertas.
B.
Cara Menghitung Gramasi Kain
Menghitung berapa gramasi yang terpenting kita harus mengetahui telebih dahulu berapa luas bahan kain dan berapa berat dari kain tersebut. Luas bahan kain sendiri akan didapat dari hasil perkalian antara panjang kain dengan lebar kain, yang dalam kasus Gramasi ini menggunakan satuan meter.
Rumus menghitung GRAMASI adalah sebagai berikut:
GRAMASI (gr/m2) = Berat kain (gram) / (panjang kain (meter) x lebar kain (meter)x(100x100) ukuran penghitungan meter persegi
Contoh :
GSM = handuk ukuran 70x140 dengan berat 539 grm
539/(70x140)=0.005x10.000 = 550 Gramasi
Rumus menghitung BERAT kain dari gramasi dan ukuran yang diketahui adalah sebagai berikut:
Berat Kain = luas kain (panjang x lebar ) x GRAMASI / (100x100)
Contoh :
70x140 = 9800 dan 100x100 = 10.000
9800 x 550 / 10.000 = 539 grm
CARA PENANGAN NODA ATAU SPOT PADA FABRICS
Kita sudah mengenal tentang beberapa jenis
kain serta bahan benang penyusun dari kain tersebut baik itu dari bahan alami
maupun sintetis. Membahas cara penanganan noda pada kain memang sangat sulit
sesuai dari umur noda tersebut, proses yang telah dialami dari noda tersebut
maka penggunaan kimia dasar sebagai jalan terakhir untuk alternative agar linen
atau kain tersebut dapat digunakan kembali.
Tidak menutup kemungkinan jika noda tersebut tergolong sangat bandel maka biaya yang dikeluarkan hamper 50% dari harga kain atau fabric yang ternoda tersebut. Mari kita mengenal sedikit tentang jenis noda dan karakter dari noda tersebut dan cara apliaksi dari anti noda yang digunakan
1.
Noda Darah noda dari
getah juga termasuk noda darah, biasanya berwarna merah kecoklatan pekat mudah
larut dalam kondisi dingin, jika belum melalui proses pressing maka merendam
dalam air es dapat mengangkat noda tersebut, yang hanya dibantu dengan sabun
yang tidak mengandung asam oxalic. Dianjurkan menggunakan shamppo rambut untuk
proses pengankatan jika air es masih meningalkan noda darah pada fabric atau
kain atau dapat menggunakan
ANTI NODA DARAH
Aplikasi kimia ini harus menggunakan sarung tanngan karena membuat iritasi, dapat diaplikasikan pada semua kain termasuk berwarna, dapat menggunakan sikat dengan media lembab
2.
Noda Karat identik
berwarna orange kehitaman atau kecoklatan, noda karat yang sudah menempel pada
fabric hanya dapat dihilangkan dengan anti noda karat denga nbahan dasar asam fluoride,
alternative menggunakan :
ANTI NODA KARAT
Aplikasi kimia ini menggunakan sarung tangan, dan masker, dapat diaplikasi pada semua kain termasuk berwarna, dapst mnggunakan sikat dan media lembab
3.
Noda Lemak biasanya
berwarna coklat kehitaman noda ini berasal dari kotoran nabati baik itu dari
minyak, lemak hewan, coklat, kopi, keringat, teh dan lain lain. Dimana
penanganan noda pada lemak sangat beragam, inti penangannya menggunakan air
panas dengan sabun jika noda membandel gunakan kimia dasar dengan alkali tinggi
ANTI NODA LEMAK
Aplikasi menggunakan sarung tangan, air panas, sikat dan media lembab dengan air panas, dapat diaplikasikan pada semua jenis kain termasuk berwarna
4.
Noda Jamur biasanya
berwarna kuning kehitaman, noda ini hanya dapat dihilangkan dengan anti noda
berbahan dasar hypochlorite atau pemutih dimana tidak dapat diaplikasikan pada
kain berwarna kain berwarna, sedangkan untuk kain berwarna segala noda termasuk
noda jamur dapat menggunakan air panas dengan kimia dasar citric acid atau yang
terbuat dari hederogen
ANTI NODA JAMUR
Aplikasi menggunakan sarung tangan dan masker utntuk noda membandel gunakan air panas, apliaksi menggunakan sikat dan media lembab. Anti noda yang berbahan pemutih tidak dapat diaplikasikan pada kain berwarna, sedangkan untuk kain berwarna dapat mengaplikasikan dengan Bleacing Color atau Oxygen Bleach, bahan ini juga dapat digunakan sebagai pencerah linen kusam dan berwarna
5.
Noda Tinta biasanya
berwarna tinta cerah seperti warna tinta yang membuat noda tersebut. Noda ini
paling susah dihilangkan baik itu dari noda pulpen apalagi noda yang berasal
dari tattoo temporary. Cara yang paling efektif adalah menghilangkan noda
tersebut dengan anti noda berbahan dasar alcohol, aseton atau terbuat dari IPA.
ANTI NODA TINTA
Aplikasi
menggunakan spon atau kain kering sebagai vacuum untuk menyedot noda tinta
tersebut, setelah anti noda tinta diteteskan pada noda, maka noda tinta akan mengembang
kemudian pelan pelan disedot dengan lap kering, dan diulangi seperti awal jika
noda masih ada. Setelah tipis baru dapat disikat sampai bersih
PENGETAHUAN JENIS KAIN DARI MERK YANG BEREDAR
Dalam
kenyataanya kita sering menemukan jenis kain yang familiar disebutkan dengan
merk dari paerusahaan yang memproduksi kain tersebut. Jenis kain ini paling
sering kita temukan pada bahan cover sofa, curtain dan decorative cover.
Sebaiknya kita mendapatkan dari supplier yang menjual bahan kain yang kita
gunakan tersebut agar paham cara merawat kedepannya dan jika terkena noda bahan
kimia apa saja yang dapat digunakan pada bahan kain tersebut.
Alangkah baiknya kita juga meminta langsung cara treatment seperti bahan kimia apa saja yang dapat digunakan pada kain tersebut
Sebagai
contoh Kain Sunbrella (merk dagang) dimana kain ini biasanya terbuat dari bahan
kanvas waterproff, atau sintetis yang premium dimana warna dari kain ini tidak
mudah luntur terkena bahan kimia pemutih, Kain ini juga meiliki jenis kain yang
beragam baik untuk indoor maupun outdoor. Jadi setiap bahan kain yang kita
gunakan dari vendor harus dilengkapi dengan jenis bahan penyusunya dan cara treatment
pada kain tersebut.
Cleaning Chemical Solution