MENGENAL FUNGSI SANITIZER DAN DISINFECTANT

Membahas tentang antiseptic pada saat sekarang ini merupakan hal yang sering kita lihat dilapangan, bahkan setiap orang selalu membawa hand sanitizer baik itu yang cair maupun yang gel. Karena benda ini merupakan hal yang wajib selalu dibawa untuk berinteraksi dengan orang orang sehingga kepercayaan diri kita akan kebersihan sanitasi dan hyginene terjaga. Padahal dengan mencuci tangan dengan sabun jauh lebih bagus dari penggunaan benda tersebut. Dan bukan bearti menggunakan hand sanitizer itu tidak baik, sebaiknya kita harus paham saat dimana, kapan dan bagaimana penggunaan sanitizer itu dilakukan.


 

Mari kita mengenal virus, kuman dan bakteri sekilas yang kita rangkum dari beberapa sumber, dan kenapa virus, kuman dan bakteri bisa hancur mati dengan mencuci tangan atau menggunakan sanitizer maupun disinfectant. Apakah ada penelitian ilmiahnya?

 

1.    Peneliti di Universitas Tel Aviv Israel membuktikan novel coronavirus, SARS-CoV-2 atau Covid-19 dapat dibasmi secara efektif, cepat dan murah menggunakan sinar ultraviolet yang terpancar dari LED pada frekuensi tertentu, demikian dilaporkan harian The Jerusalem Post pada Senin (28/12/2020) “Kami temukan cukup mudah untuk membunuh virus corona menggunakan bohlam LED yang memancarkan radiasi sinar ultraviolet,” tutur Prof. Hadas Mamane, Kepala Program Rekayasa Lingkungan, Sekolah Rekayasa Mekanis di Universitas Tel Aviv. Prof. Mamane melakukan penelitian tersebut bersama dua peneliti lain, Prof. Yoram Gerchman dan Dr. Michal Mandelboim. Prof Mamane mengatakan, bohlam LED ultraviolet hanya membutuhkan kurang dari 30 detik untuk membunuh 99,9% virus Covid-19. sumber : kompas.tv

 

2.    Covid-19 memiliki lapisan dinding virus yang tersusun dari amplop dan glikoprotein yang membungkus ribonucleid acid (RNA) di bagian dalamnya. Agar virus ini mati, maka dibutuhkan bahan yang mampu merusak amplop dan material di dalamnya. Amplop ini tidak akan hancur dengan air, tapi perlu bahan lain yakni alkohol atau surfaktan (sabun) sesuai saran WHO dan etanol. Enviromental Protection Agencies (EPA) telah merilis 351 sediaan yang dapat digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh virus, termasuk virus corona dengan waktu kontak yang efektif. Salah satu sediaan yang dimaksud adalah etanol dengan konsentrasi minimal 60%. Dengan konsentrasi tersebut diketahui dapat melarutkan bagian apolar dari dinding virus, sehingga virus akan rusak. sumber ; data riset dan teknologi covid


Dan masih banyak lagi data riset yang meneliti tentang unsur kimia atau bahan kimia yang dapat membunuh virus, kuman maupun bakteri. Dimana bahan pembersih yang tergolong surfactant banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk sanitizer atau disinfectant.


BAHAN KIMIA YANG DAPAT MEMBUNUH VIRUS BAKTERI DAN KUMAN

Acetic Acid atau Cuka

Cuka dikenali sebagai bahan dapur dan mudah ditemukan di rumah. Selain itu juga, harganya sangat terjangkau. Cuka dapat menggantikan desinfektan berbahan kimia untuk membunuh virus dan bakteri. Kandungan Acetic Acid yang berguna untuk membantu mengurangi kotoran dan juga mengurangi bakteri pada permukaan yang kotor.

Dalam sebuah studi pada tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal berjudul American Society for Mikrobiologi mengungkapkan bahwa larutan yang mengandung air cuka sebanyak 10 persen cukup efektif untuk membunuh bakteri penyebab penyakit tuberkulosis (TB)

Alkohol atau Ethanol

Sudah banyak diketahui bahwa alkohol sangat efektif dalam membunuh dan menghilang virus, kuman, dan bakteri. Oleh karena itu, alkohol dapat digunakan sebagai pengganti desinfektan Seorang ahli farmasi di Emergent Bio Solutions juga menyatakan hal yang sama terkait pemanfaatan alkohol sebagai desinfektan alami. Alkohol dapat membunuh kuman dengan cara menghancurkan dinding sel dari bakteri atau virus tersebut. Namun hanya memiliki efektivitas sekitar 60 persen meskipun digunakan pada konsentrasi yang cukup tinggi.

Isopropyl Alcohol atau IPA

Alcohol yang satu ini sering kita jumpai pada bahan pembersih untuk kaca glass cleaner dengan aromanya yang khas. Isopropil alkohol adalah nama populer dari senyawa kimia dengan rumus molekul C3H8O atau C3H7OH. Senyawa ini merupakan senyawa tak berwarna, mudah terbakar dengan bau menyengat. Senyawa ini merupakan alkohol sekunder yang paling sederhana, di mana atom karbon yang mengikat gugus alkohol juga mengikat 2 atom karbon lain (CH3)2CHOH. Merupakan isomer struktur dari 1-propanol.

Hidrogen Peroksida atau H2O2

Hidrogen peroksida cukup efektif untuk membunuh dan menghilang virus, kuman, dan bakteri. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Antimicrobial Resistance and Infection Control pada tahun 2018, dalam proses penelitian menemukan bahwa hidrogen peroksida lebih efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri jika dibandingkan dengan senyawa amonium kuaterner. Senyawa amonium kuaterner biasanya dapat ditemukan pada desinfektan berbahan kimia

Minyak Esensial atau Essential Oil

Minyak esensial atau atsiri juga dapat digunakan sebagai bahan desinfektan berbahan alami. Contohnya minyak esensial yang dibuat dari cengkeh, kayu manis, eucalyptus, kayu putih, jeruk nipis dan lain lain. Minyak esensial tersebut juga cukup efektif untuk mengatasi virus dan bakteri sebagai pengganti desinfektan berbahan kimia

Air Panas

Mungkin kamu tidak terpikir jika air panas juga dapat dijadikan desinfektan alami yang aman untuk kesehatan tubuh. Air panas juga efektif dalam membunuh bakteri dan virus, namun harus memastikan jika air panas tersebut memiliki suhu minimal sekitar 140 hingga 150 derajat Fahrenheit seperti yang telah disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ketika menggunakan air mendidih yang bersuhu sekitar 212 derajat Fahrenheit dalam memasak atau memanaskan makanan, disitulah peran air panas dalam membunuh patogen pada makanan. Untuk hasil yang lebih efektif, berikan campuran bahan lain dalam air panas tersebut seperti air cuka atau larutan sabun cuci

Sodium Hypochlorite atau Pemutih

Bahan yang sering kita gunakan sehari hari untuk memutihkan pakian ini juga salah satu bahan yang dapat membunuh virus.  Natrium hipoklorit (NaOCl) adalah larutan yang dibuat dari mereaksikan klorin dengan larutan natrium hidroksida. Kedua reaktan ini adalah produk bersama utama dari sebagian besar sel klor-alkali. Natrium hipoklorit, biasa disebut sebagai pemutih, memiliki berbagai kegunaan dan merupakan agen desinfektan/antimikroba yang sangat baik

Sodium dichloroisocyanurate

Adalah sodium troclosene, troclosenum natricum atau NaDCC atau SDIC) adalah senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai bahan pembersih dan desinfektan. Ini adalah padatan tidak berwarna, larut dalam air, diproduksi sebagai hasil reaksi asam sianurat dengan klorin. Dihidrat juga dikenal sebagai garam kalium

Benzalkonium klorida (BZK, BKC, BAK, BAC)

Bahan ini sering ditemukan pada pembersih lantai, pembersih toilet. Bahan ini Juga dikenal sebagai alkyldimethylbenzylammonium chloride (ADBAC) dan dengan nama dagang Zephiran, adalah jenis surfaktan kationik. Ini adalah garam organik yang diklasifikasikan sebagai senyawa amonium kuaterner. ADBACs memiliki tiga kategori utama penggunaan: sebagai biosida, surfaktan kationik, dan agen transfer fase. ADBACs adalah campuran alkilbenzildimetilamonium klorida, di mana gugus alkil memiliki berbagai panjang rantai alkil genap.

Sodium Chlorite

Aplikasi utama natrium klorit adalah menghasilkan klorin dioksida untuk pemutihan dan pengupasan tekstil, pulp, dan kertas. Hal ini juga digunakan untuk desinfeksi instalasi pengolahan air kota setelah konversi ke klorin dioksida. Keuntungan dalam aplikasi ini, dibandingkan dengan klorin yang lebih umum digunakan, adalah bahwa trihalomethanes (seperti kloroform) tidak dihasilkan dari kontaminan organik. Klorin dioksida yang dihasilkan dari natrium klorit disetujui oleh FDA dalam beberapa kondisi untuk mendisinfeksi air yang digunakan untuk mencuci buah, sayuran, dan unggas.

Natrium klorit, NaClO2, kadang-kadang dalam kombinasi dengan seng klorida, juga digunakan sebagai komponen dalam obat kumur terapeutik, obat kumur, pasta gigi dan gel, semprotan mulut, sebagai pengawet dalam obat tetes mata, dan dalam larutan pembersih lensa kontak dengan nama dagang Purite. 

Hal ini juga digunakan untuk sanitasi saluran udara dan sistem HVAC/R dan area penahanan hewan (dinding, lantai, dan permukaan lainnya).

Pine Oil atau Minyak Pinus

Minyak ini sering kita temukan dengan aromanya yang khas pada karbol wangi dimana aroma karbol tersebut biasanya menggunakan aroma pine oil dan kamper. Minyak pinus adalah minyak esensial yang diperoleh dengan penyulingan uap tunggul, jarum, ranting dan kerucut dari berbagai spesies pinus, terutama Pinus sylvestris. Pada tahun 1995, minyak pinus sintetis adalah "turunan terpentin tunggal terbesar. Minyak pinus sintetis menyumbang 90% dari penjualan pada tahun 2000. Ini digunakan sebagai produk pembersih, desinfektan, pembersih, mikrobisida (atau mikrobistat), virucida atau insektisida. Ini adalah herbisida yang efektif di mana tindakannya adalah untuk memodifikasi kutikula lilin tanaman, menghasilkan pengeringan.

 Chloroxylenol

Bahan ini juga dikenal sebagai para-chloro-meta-xylenol (PCMX), adalah antiseptik dan desinfektan yang digunakan untuk desinfeksi kulit, dan bersama-sama dengan alkohol untuk membersihkan peralatan bedah. Ini juga digunakan dalam sejumlah disinfektan rumah tangga dan pembersih luka. Bahan ini diperkirakan bertindak dengan mengganggu dinding sel mikroba dan menonaktifkan enzim seluler, dan kurang efektif daripada beberapa agen lain yang tersedia. Ini tersedia sebagai cairan.


PEMAHAMAN ANTISEPTIC HAND SANITIZER

Demikian beberapa bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan sanitizer dan disinfectant untuk membunuh virus, kuman maupun bakteri. Dari unsur kimia yang disebutkan diatas tentu kandungan yang digunakan pada  sanitizer dan disinfectant berbeda dengan persentase sesuai formula yang ditetapkan oleh WHO, badan kesehatan dan uji lab.

Tentu dengan memahami dari sifat unsur kimia diatas, bahan mana saja yang dapat digunakan sebagai sanitizer aman dan bahan yang mana dapat digunakan sebagai disinfectant baik untuk dalam ruangan maupun luar ruangan. Kenapa hal ini harusnya dibedakan penggunaan bahannya? Karena beberapa unsur kimia yang digunakan dalam ruangan efek sampingnya akan dapat membuat perabotan menjadi korosif atau rusak.

Antiseptik bekerja dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Antiseptik digunakan untuk melindungi tubuh manusia atau dengan diaplikasikan di permukaan kulit. antiseptik biasanya digunakan untuk berbagai hal seperti mencuci tangan, mencuci perabotan kesehatan, mencuci perabotan rumah.

Para medis menggunakan antiseptik untuk membersihkan tangan dari berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Membasmi kuman di membran mukosa atau organ internal. Antiseptik dapat diaplikasikan pada uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Zat ini juga dapat membantu mengobati infeksi di area tersebut. Membersihkan kulit sebelum operasi. Antiseptik juga dapat diaplikasikan pada kulit sebelum segala jenis operasi untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit. Mengobati infeksi kulit. Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.

Efek samping antiseptik

Beberapa antiseptik mengandung bahan kimia kuat yang dapat menyebabkan iritasi atau luka bakar jika diaplikasikan pada kulit tanpa diencerkan terlebih dahulu. Bahkan, penggunaan antiseptik berlebihan juga bisa mengakibatkan dermatitis kontak iritan. Kita juga harus menghindari penggunaan antiseptik OTC untuk luka serius seperti: cedera mata gigitan manusia atau hewan luka yang dalam atau besar luka bakar parah luka yang mengandung benda asing.

PEMAHAMAN DISINFECTANT

Desinfektan juga memiliki fungsi yang serupa dengan antiseptik. Namun, zat kimia dalam desinfektan memiliki sifat yang keras bahkan panas sehingga lebih cocok digunakan pada benda mati yang berpotensi menjadi sarang mikroorganisme penyebab penyakit. Desinfektan dibagi menjadi dua jenis penggunaan, yaitu

Indoor atau Dalam Ruangan


Outdoor atau Luar Ruangan

Sedangkan dalam hal formula biasanya dibedakan menjadi 2 yaitu di rumah sakit dan untuk penggunaan umum. Penggunaan desinfektan di rumah sakit cukup penting untuk mengendalikan infeksi yang tersebar. Cairan ini juga dipakai untuk mensterilkan alat medis, lantai, dinding, dan permukaan lainnya. Sementara itu, desinfektan yang masih tergolong umum dipakai di rumah, kolam renang, dan sebagai pemurni air. Desinfektan juga diklaim lebih efektik untuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit daripada cairan pembersih lainnya.

Efek samping desinfektan

Meski ampuh membunuh kuman dan virus penyebab penyakit, desinfektan mengandung senyawa kimia yang cukup kuat ini ternyata dapat menimbulkan berbagai efek samping terhadap kesehatan dan lingkungan. Penggunaan cairan desinfektan juga dapat menimbulkan keracunan pada anak-anak dan orang dewasa. Penggunaan desinfektan jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko asma atau sesak nafas kronis

BAHAN SANITIZER

Pembersih tangan tanpa bilas atau hand sanitizer berdasarkan bahan kimia yang diuraikan diatas, sebaiknya terbuat dari bahan yang food grade atau berbahan alami seperti acetic acid, ethanol maupun dari essential oil. Penggunaan bahan alami ini juga dapat membuat iritasi pada kulit yang sensitive, oleh karena itu bahan sanitizer biasanya mengandung gliserin agar kulit tidak tidak iritasi. Tentunya bahan alami tersebut mengandung beberapa persen dari yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO atau lembaga kesehatan yang terkait.

BAHAN DISINFECTANT

Bahan kimia untuk menetralisir dan mensterilkan area juga sebaiknya berbahan sesuai penggunaan dari disinfectant tersebut. Apakah disinfectant ini digunakan didalam maupun diluar ruangan. Bahan apa saja yang cocok digunakan dalam ruangan ?

Bahan yang juga digunakan sebagai hand sanitizer bahan yang sama akan tetapi memang yang membedakannya adalah kandungan disinfectant lebih kuat dari hand sanitizer. Sedangkan untuk luar ruangan dapat menggunakan bahan kimia yang seprti diuraikan diatas dengan delution yang dianjurkan agar tidak terjadi korosif maupun malah menjadi pencemaran lingkungan, akan tetapi tetap menjadi formula yang kandungan prsentase dari bahan utama dapat membunuh virus, kuman maupun bakteri

APAKAH HAND DISINFECTAT DALAM RUANGAN DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI HAND SANITIZER

Membahas bahan yang digunakan untuk disinfectant dalam ruangan memang sama dengan hand sanitizer, dimana bahan utamanya terbuat dari bahan yang food grade atau bahan alami. Bahan disinfectant dalam ruangan ini dapat digunakan sebagai hand sanitizer akan tetepi efek kulit yang sensitive dapat menyebabkan iritasi karena formulanya jauh lebih kuat dari formula hand sanitizer

Demikian pembahasan tentang hand sanitizer dan disinfectant yang hendaknya kita pahami agar tidak salah dalam penggunaannya, dimana dibeberapa tempat kita sering menemukan bahwasannya penggunaan disinfectant dalam ruangan dan luar ruangan disamakan bahan dasarnya. Apakah itu salah tentu tidak hal ini tergantung dari bahan kimia yang digunakan. Seperti misalnya untuk outdoor menggunakan bahan dari alcohol dimana alcohol akan cepat menguap jika digunakan luar ruangan dengan temperature tinggi atau penggunaan bahan disifectat dari pemutih untuk dalam ruangan yang kemungkinan akan membuat segala perabotan dalam ruangan menjadi korosif bahkan dapat membahayakan pernafasan ketika kita ada dalam rungan tanpa isolasi beberapa jam setelah proses sterilisasi

 










FIX WASH
Cleaning Chemical Solution
PT. PANJER BALI JAYA
Jalan Tk. Pancoran IV Blok I No 12 
Denpasar - Bali - Indonesia
www.fix-wash.com