PEMAHAMAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN RAYAP

Pengendalian hama khususnya pada rayap sering dan menjadi suatu masalah yang sangat serius dalam property kita, baik itu dalam rumah kita maupun property tempat kita bekerja. Penanganan hama ini secara profesional sudah ada beberapa pest control yang memberikan jasa pelayanan pembasmian hama tersebut. Ketika masalah ini dihadapi, kita sebagai user sudah terbiasa dan bahkan menjadi suatu habbit yang mudah dan segera menghubungi pest control yang ada. Akan tetapi apakah kita sudah paham? hama rayap apa yang ada disekitar kita? dan segala penjelasan yang diberikan oleh pest control memberikan informasi yang begitu menjadi sebauh horor dan tidak berpikir panjang kita selalu 


memutuskan untuk mengambil jasa tersebut.
Rayap adalah serangga sosial anggota bangsa Isoptera yang dikenal luas sebagai hama pengganggu dalam kehidupan manusia. Rayap bersarang didalam tanah dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga “semut putih” (white ant) karena kemiripan perilakunya.

Sebaiknya kita harus paham rayap apa yang menggerogoti property kita, dan penanggualangnnya seperti apa yang dilakukan oleh pest control tersebut. Mintalah segala yang akan dilakukan pada pengendalian rayap baik itu chemical yang digunakan, tehnik apa yang mesti dilakukan, jenis rayap apa yang kita hadapi, treatment yang dilakukan bertahan sampai kapan, tata cara pencegahaanya seperti apa?. Rayap merupakan salah satu ordo dari 30 ordo yang tergabung dalam kelas Hexapoda dari filum Arthropoda, yaitu organisme yang memiliki anggota tubuh bersegmen. Rayap adalah serangga satu-satunya yang berada dalam ordo isoptera. Ordo ini berasal dari kata “iso: sama” dan “ptera: sayap” artinya serangga yang memiliki sayap yang sama, baik dilihat dari ukuran dan bentuk pada kedua pasang sayapnya, yaitu sayap anterior dan sayap posterior (Astuti, 2013)

Hal tersebut sangat penting karena segala sesuatu yang dilakukan akan berimbas dikemudian hari, misalkan penggunaan chemical yag kadar racunnya sangat tinggi akan berpengaruhh pada lingkungan maupun orang yang berhubungan dengan property tersebut, serta menjaga dampak jangka panjang pada property kita. Pada artikel ini kita akan membahas tentang mengenal hama rayap yang ada, tata cara penanganan, dan treatment yang akan dilakukan. Dengn pemahaman dari srtikel ini kita dapat melakukan penangan rayap secara mandiri apalagi dimasa pandemic seperti ini bahkan akan menjadi suatu peluang usaha, mari kita kenali jenis dari beberapa rayap

Secara klasik, rayap dibagi atas dua kelompok, yaitu rayap tingkat rendah yang mencakup semua famili kecuali Termitidae; dan rayap tingkat tinggi yang semua anggotanya dari Termitidae, yang mencapai sekitar 75% dari total semua spesies rayap. Rayap tingkat rendah dicirikan oleh adanya protozoa simbiotik pada usus belakangnya, yang membantu mencerna selulosa; sebaliknya pada rayap tingkat tinggi tidak memiliki protozoa. Ahli protozoa dan serangga telah menemukan genera dan spesies khusus dari flagellata oxymonad, trichomonad, dan hypermastigote yang terbatas pada empat famili dari rayap tingkat rendah, yaitu Mastotermitidae, Hodotermitidae, Kalotermitidae, dan Rhinotermitidae.

Flagellata tersebut mencerna partikel kayu yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup rayap; dan antara keduanya membentuk hubungan simbiosis mutualisme sejati. Dalam literatur lain disebutkan bahwa pada rayap tingkat rendah selain protozoa juga terdapat bakteri yang bersimbiosis di saluran pencernaannya, sedangkan pada rayap tingkat tinggi hanya terdapat bakteri. Rayap juga dapat dikelompokkan berdasarkan preferensi makan.

Pengelompokan ini menggambarkan kesukaan makan yang berhubungan dengan gradien humifikasi dari substrat yang digunakan rayap, dan variasi jumlah fragmen jaringan tanaman (dari hancuran bahan organik) dan silika (dari bahan induk tanah) pada usus. Pengelompokan yang dikenal sebagai “Donovan’s feeding group” ini terbagi atas empat, yaitu (Astuti, 2013) :

  1. Group I: kelompok ini memakan kayu mati dan rumput, serta memiliki usus yang relatif sederhana. Kelompok ini diwakili oleh semua rayap tingkat rendah (Mastotermitidae, Kalotermitidae, Rhinotermitidae, dan Serritermitidae). Hampir semua rayap pemakan kayu (wood-feeders), 17 kecuali Hodotermitidae yang juga termasuk pemakan rumput (grassfeeders) (Astuti, 2013).
  2. Group II: kelompok ini memakan kayu, rumput, serasah daun, dan mikroepifit, serta memiliki usus yang lebih kompleks. Kelompok ini diwakili oleh beberapa spesies Termitidae, yang mencakup rayap pemakan kayu, pemakan rumput, pemakan serasah (litter-feeders), pemakan mikroepifit (microepiphyte feeders). Macrotermitinae penumbuh jamur juga termasuk di dalamnya, meskipun dapat juga ditempatkan sebagai kelompok yang terpisah, yaitu group II–fungus (Astuti, Makassar 2013).
  3. Group III: kelompok ini memakan humus, yaitu material seperti tanah yang mengandung bahan tumbuhan yang masih dapat dikenali di dalamnya. Kelompok ini mencakup spesies Termitidae yang memakan kayu yang mengalami pelapukan hebat yang dicirikan oleh hilangnya struktur serta menjadi terpisah-pisah dan menyerupai tanah; dan juga memakan tanah dengan kandungan bahan organik tinggi. Rayap ini dapat dipertimbangkan sebagai organic-rich-soil-feeders atau humusfeeders, atau soil/wood interface feeders (Astuti, Makassar 2013).
  4. Group IV: kelompok ini memakan tanah, yaitu material seperti tanah yang mengandung proporsi tinggi silika dan bahan tumbuhan yang sudah tidak dapat dikenali. Kelompok ini mencakup spesies Termitidae yang memakan tanah dengan kandungan bahan organik rendah, yang dianggap sebagai true-soil-feeders (Astuti, Makassar 2013).
Dalam sistem taksonomi, rayap Coptotermes yang merupakan salah satu genus dari famili Rhinotermitidae memiliki sistematika sebagai berikut (Astuti, Makassar 2013) :

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta (Hexapoda)
Ordo : Isoptera
Famili : Rhinotermitidae
Subfamili : Coptoterminae
Genus : Coptotermes
Spesies : Coptotermes havilandi Holmgren

JENIS JENIS RAYAP


Berdasarkan lokasi sarang utama atau tempat tinggalnya, rayap perusak kayu dapat digolongkan dalam tipe-tipe berikut :

RAYAP KAYU 

1. Rayap kayu pohon



yaitu jenis-jenis rayap yang menyerang pohon yang masih hidup, bersarang dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Contoh yang khas dari rayap ini adalah Neotermes tectonae (famili Kalotermitidae), hama pohon jati.


2. Rayap kayu lembab



menyerang kayu mati dan lembab, bersarang dalam kayu, tak berhubungan dengan tanah. Contoh: Jenis-jenis rayap dari genus Glyptotermes (Glyptotermes spp., famili Kalotermitidae).


3. Rayap kayu kering



seperti Cryptotermes spp. (famili Kalo­termitidae), hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah dan perabot-perabot seperti meja, kursi dsb.Tanda serangannya adalah terdapatnya butir-butir ekskremen kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau di sekitar kayu yang diserang.Rayap ini juga tidak berhubungan dengan tanah, karena habitatnya kering.



RAYAP TANAH

1. Rayap tanah subteran


yang umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah jenis-jenis dari famili Rhinotermitidae.Terutama dari genus Coptotermes (Coptotermes spp.) dan Schedorhinotermes.

Perilaku rayap ini mirip rayap tanah seperti Macrotermes namun perbedaan utama adalah kemampuan Coptotermes untuk bersarang di dalam kayu yang diserangnya, walaupun tidak ada hubungan dengan tanah, asal saja sarang tersebut sekali-sekali memperoleh lembab, misalnya tetesan air hujan dari atap bangunan yang bocor. Coptotermes pernah diamati menyerang bagian-bagian kayu dari kapal minyak yang melayani pelayaran Palembang-Jakarta.Coptotermes curvignathus Holmgren sering kali diamati menyerang pohon Pinus merkusii dan banyak meyebabkan kerugian pada bangunan.


2. Rayap tanah organik / lembab




Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia adalah dari famili Termitidae. Mereka bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu, serasah dan humus. Contoh-contoh Termitidae yang paling umum menyerang bangunan adalah Macrotermes spp. (terutama M. gilvus) Odontotermes spp. dan Microtermes spp.

Jenis-jenis rayap ini sangat ganas, dapat menyerang obyek-obyek berjarak sampai 200 meter dari sarangnya. Untuk mencapai kayu sasarannya mereka bahkan dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa cm, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya.Macrotermes dan Odontotermes merupakan rayap yang sangat umum menyerang bangunan disekitarnya.

METODE PENANGANAN RAYAP

1. Spraying yang artinya adalah penyemprotan anti rayap terhadap media yang sebaiknya dilakukan sebelum terjadinya perkembangan rayap atau pencegahan dan perawatan berkala

2. Injeksi atau Injection adalah metode penyuntikan anti rayap langsung ke sarang rayap, metode ini dapat digunakan dengan high pressure injection dengan tekanan keras menyemprotkan anti rayap terhadap sarangnya untuk rayap tanah, jika sarang pada kayu dapat menggunakan suntikan biasa kemudian suntikan langsung ke lobang sarang rayap atau sarang tersebut dapat di lobangi dengan bor terlebih dahulu
Metode Injeksi Rayap Tanah dengan Umpan

Gambar diatas metode injeksi rayap tanah, metode pengendalian ini lebih ramah lingkungan, karena langsung menyerang rayap dan koloninya akan tetapi untuk jenis rayap kayu kering tidak bermanfaat. Pengumpan  ini terdiri atas dua buah alat. Pertama sebuah pengumpan yang ditempatkan di dinding atau kusen yang menjadi jalur rayap. Sebuah lagi berupa detektor rayap yang ditanam di tanah.

Pada kedua alat tadi ter­da­pat semacam tisu/kayu yang men­jadi makanan rayap. Tisu/kayu ini mengandung heksaflumuron, enzim hormon yang menekan metabolisme pertumbuhan rayap, dan akhirnya membunuh rayap tersebut. Setelah alat dipasang, rayap akan datang, memakan umpan yang akan dibawah kedalam koloni

3. Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap, membunuh semua hama di dalamnya. Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur media

4. Polishing adalah tehnik penyemiran menggunakan spon atau kain saja dimana anti rayap dioleskan pada permukaan media

GEJALA UMUM CARA MENDETEKSI RAYAP

  • Kayu terasa tipis dan berongga, hal pertama yang pasti terjadi jika kayu sudah dimakan hewan dari dalam adalah tekstur dalamnya menjadi berongga dan tipis. Mereka menggerogoti kayu dari dalam ke arah luar yang dilapisi cat anti rayap. Sampai yang tersisa hanyalah lapisan luar atau habis sebagian saja.Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengetuk kayu atau struktur bangunan. Kalau bunyinya sudah mulai terasa tidak utuh dan kokoh, berarti bagian dalamnya kosong atau berongga. Cara lainnya adalah dengan menekan. Kalau sudah digerogoti semua dan tinggal lapisan terluar, maka pasti akan rapuh dan mudah sekali berlubang saat ditekan.
  • Kotoran rayap ( frass ) muncul di area-area tak terduga Sebagai hewan mereka juga butuh mencerna makanan dengan baik. Hewan pemakan kayu ini juga tidak suka kalau sarangnya ada kotorannya. Untuk itu, mereka akan membuangnya di tempat-tempat tak terduga di rumah.Kotoran ini berwarna coklat yang menyerupai pasir. Lokasinya bisa jadi dekat kusen, jendela, atau tempat lain yang tak terduga.
  • Jendela dan pintu terasa ketat, agak sulit dibuka. Perlu diketahui bahwa lumpur atau kotoran rayap bisa membentuk lingkungan yang bisa menyimpan panas dan udara yang lembap. Lingkungan ini sangat protektif buat mereka tetapi bisa menyebabkan pembengkakan pada kayu dan perabot. Alhasil, pembengkakan ini mengakibatkan pintu dan jendela jadi kesat dan susah sekali saat dibuka tutup.
  • Timbulnya retakan di kusen dan bagian lainnya. Akibat rayap yang terus makan, kekokohan bangunan jadi tak begitu kuat. Bangunan yang seharusnya utuh jadi tercerai berai dan retak. Retakan ini memang tidak selalu disebabkan oleh hewan pemakan kayu. Bisa saja disebabkan oleh pergeseran yang terjadi pada bangunan dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan hama pemakan kayu.
  • Tabung lumpur yang menempel. Tabung lumpur selalu dibentuk jika rayap tanah menyerang rumah Anda. Tabung ini merupakan tempat teraman buat mereka dan biasanya ditemukan di sekitar bangunan, kusen, dll. Menempel di area-area yang kadang terlihat, namun kadang juga tak terlihat.

JENIS KOLONI RAYAP


Menurut Prof. Dr. Syaukani, Guru Besar Bidang Entomologi (Taksonomi Rayap) dari Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, dalam satu koloni laron sebenarnya terdapat banyak kelompok, setidaknya ada 16 kelompok.

“Artinya, mungkin secara awam mereka menyebutnya sebagai kasta, tetapi secara saintifik mereka menyebut 16 kelompok. Cuma kan 16 kelompok itu terlalu rumit. Meski 16 kelompok itu memiliki ciri yang berbeda. Nah, untuk simpelnya, supaya orang mudah dipahami, dibagi lah menjadi tiga kelompok atau kasta

Setiap kasta serangga ini memiliki peran masing-masing. Untuk mengetahui lebih lanjut terkait peran dari setiap kasta, mari kita bahas lebih mendalam.

  • Kasta Pekerja
Rayap kasta pekerja adalah kelompok yang pertama kali dilahirkan oleh sang ratu. rayap pekerja sangat dibutuhkan untuk mengurus segala macam kebutuhan ratu, mulai dari makan, membuat sarang, hingga menyediakan tempat bagi koloni dan kasta baru. Rayap pekerja ini memiliki peran yang sangat kompleks. Mereka harus memastikan ketersediaan makanan untuk koloninya, termasuk menyuapi rayap dari kasta prajurit, merawat telur-telur, hingga memberikan nutrisi pada rayap reproduktif.

Bahkan, jika ketersediaan makanan di dekat sarang tergolong sedikit, kelompok rayap pekerja bisa mencari makan sejauh 7 kilometer. Mereka akan berduyun atau berbaris seperti semut, yang di sisi kiri dan kanannya dikawal oleh rayap dari kasta prajurit.

“Dia kan jauh keluar dari sarang, jadi dia begitu keluar, si prajurit nanti akan keluar juga, menjaga di sampingnya, persis seperti tentara baris. Jadi dia di kanan kiri selalu berjaga-jaga melindungi si pekerja untuk sampai bawa pulang makanan ke sarangnya

Rayap pekerja ini tidak memiliki mata. Dia mengandalkan antena dan feromon yang ada di dalam tubuhnya. Dengan sinyal sentuhan dan feromon mereka bisa saling mengerti satu sama lain, termasuk menemukan jalan untuk kembali ke sarang. Rayap pekerja juga adalah serangga yang paling ulung dalam membuat sarang. Bahkan, sarang yang mereka bangun sangatlah sempurna tanpa ada kekurangan sama sekali.

  • Kasta Prajurit atau Tentara
Berlanjut pada kasta prajurit. Seperti namanya, rayap dari kasta prajurit berperan untuk menjaga sarang dari para predator yang mengancam. Perannya cenderung hanya satu, dia hanya menjaga sarang dan para pekerja dari ancaman predator. Tapi mereka juga tidak hanya diam di sarang, terkadang mengikuti rayap pekerja saat mencari makan dengan jarak yang cukup jauh

Sama seperti rayap pekerja, mereka tidak memiliki mata alias buta. Baik rayap prajurit dan pekerja juga punya alat reproduksi yang tidak berjalan dengan baik, atau bisa dikatakan mandul. Biasanya, rayap prajurit memiliki ciri-ciri dengan bentuk kepala yang lebih besar. Pada bagian kepala terdapat moncong seperti tanduk dan di bagian ujungnya akan terlihat seperti meriam. Yang menarik tentang bagaimana diferensiasi kasta dalam koloni rayap. Salah satunya rayap pekerja yang bisa berubah menjadi rayap prajurit. Ini terjadi ketika ancaman di sekitar sarang meningkat. Seperti misalnya, dalam sebuah koloni rayap, tiba-tiba sarangnya diserang oleh predator, sehingga terjadi ketidakseimbangan. Walaupun ia sudah menjadi pekerja, kemudian si ratu ingin menarik dia menjadi prajurit, itu bisa. Jadi memang power si ratu ini sangat besar dalam koloni rayap, bahkan bisa mengatur tingkat sel. Dan ini yang masih diteliti para ilmuwan,”

Oleh sebab itu, hampir semua serangga sosial tidak mengalami evolusi karena mereka bisa berubah kasta, dan bisa bertahan dari segala macam lingkungan atau cuaca ekstrem sekalipun.

  • Kasta Reproduktif
Rayap kasta reproduktif atau laron adalah rayap bersayap ( alates) dan satu-satunya kelompok yang bisa menghasilkan keturunan. Laron ini tergolong spesial. Mereka akan diberikan nutrisi terbaik oleh rayap pekerja karena dipersiapkan untuk membuat koloni baru. Ketika menginjak dewasa, laron akan keluar dari sarangnya dan mencari pasangan untuk kawin. Ini biasanya terjadi ketika musim hujan tiba. Laron akan terbang mencari sumber cahaya untuk menghangatkan tubuh, serta mencari pasangan hidup.

Mereka yang berhasil mendapatkan pasangan kemudian membuat koloni baru, menjadi calon ratu dan raja. Kendati begitu, dari sekian banyak laron yang terbang, hanya 10 persen saja yang berhasil mendapatkan pasangan. Meski pernah diperlakukan spesial di koloninya, laron juga memiliki nasib yang tragis ketika tidak mendapatkan pasangan. Mereka akan ditolak kembali ke sarang, bahkan dibunuh oleh rayap-rayap prajurit. Ini artinya, ketika mereka keluar dari sarang untuk mencari pasangan, pertaruhannya hanya dua, kawin atau hidup dalam satu malam saja.

Sedangkan yang bernasib mujur dan mendapat pasangan, mereka akan membuat koloni baru. Bertelur hingga 40.000 telur dalam satu hari, sang ratu tumbuh hingga seukuran botol air mineral, dengan usia mencapai 25 hingga 30 tahun.


CARBON-X 
Pembasmi segala rayap dan dapat diaplikasikan segala metode by Fix Wash



 ** SEMOGA BERMANFAAT **









FIX WASH
Cleaning Chemical Solution
PT. PANJER BALI JAYA
Jalan Tk. Pancoran IV Blok I No 12 
Denpasar - Bali - Indonesia
www.fix-wash.com