PEMAHAMAN PAR LINEN DAN PERAWATANYA
PEMAHAMAN PAR
PAR adalah standard perhitungan persediaan materials untuk menunjang lancarnya operasioanal. PAR merupakan kepanjangan dari Periodic Automatic Replacement dimana parstock merupakan minimum level persediaan material. Dengan jumalah parstock yang cukup tidak akan menghambat jalannya operasional dimana parstock tersebut dibutuhkan.
Minimal PAR dalam operasional adalah 3 PAR, hal ini merupakan impian setiap Head Housekeeping, Manager maupun Executive Housekeeper dalam dunia Linen. Sedangkan material lain yang menggunakan standadrd PAR tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya in out penggunaan material tersebut. Disini kita akan membahas PAR Linen dan Perawatnnya. Dilapangan yang sering ditemukan adalah minimnya jumlah PAR yang digunakan, ini dikarenakan suatu alasan dari suatu perusahaan atau property tersebut, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi seperti misalnya :
1. Tingginya tingkat kerusakan dan kehilangan yang sering terjadi, kurangnya pengawasan terhadap linen baik itu penyimpanan dan pencucian
2. Harga kamar yang sangat bersaing dilingkungan property, sehingga berpengaruh terhadap cost linen atau Capex yang disiapkan
3. Kurangnya posisi struktur dalam organisasi linen
4. Budget suatu perusahaan perhotelan
Alokasi 2 PAR sesuai dengan jumlahnya :
PAR 1 pada linen set up atau digunakan dalam kamar
PAR 2 Laundry atau linen soil (peran aktif laundry sangat dibutuhkan)
Alokasi 3 PAR sesuai dengan jumlahnya :
PAR 1 pada linen set up atau digunakan dalam kamar
PAR 2 Laundry atau linen soil
PAR 3 Linen store atau pada Pantry Linen setiap section
Alokasi 4 PAR sesuai dengan jumlahnya :
PAR 1 pada linen set up atau digunakan dalam kamar
PAR 2 Laundry atau linen soil
PAR 3 Pantry Linen setiap section
PAR 4 Linen Store atau Cadangan ketika mendapatkan VVIP guest dikeluarkan
Secara international, setiap Linen PAR memiliki umur yang berbeda sesuai dengan TC yang digunakan. Pemahaman TC dan Gramasi bisa dibaca pada artikel sebelumnya
http://www.fix-wash.com/2021/08/jenis-fabrics-tc-gramasi-dan-cara.html
Secara penelitian dan yang ditetapkan oleh beberapa international change bahwa linen secara umum dalam 1 PAR berumur selama 90 kali pencucian untuk mendapatkan linen yang dalam keadaan kondisi layak pakai, selebihnya linen tersebut akan mengalami karapuhan karena daya ketahanan linen sudah melebihi dalam jumlah pencucian, dan jika mengalami noda atau spott adalah suatu taruhan dimana linen tersebut dapat digunakan kembali atau akan mengalami kerusakan saat atau setelah pemakian. Di Indonesia sering ditemukan penggunaan linen dengan TC 200 dimana volume sintetis pada linen sangat besar sehingga daya cuci linen tersebut mencapai 120 kali pencucian.
Berikut gambaran umur linen dengan TC 200 (120x pencucian)
1 PAR berumur 120x pencucian, dengan 3 PAR bearti kita memiliki linen dengan :
120 X 3= 360 kali cuci atau jika dihitung dalam hari adalah 1 Tahun linen tersebut layak dipakai dengan tingkat hunian yang tinggi atau 1 PAR berumur 4 bulan
Sedangkan gambaran untuk linen yang melebihi dari TC 200 seperti misalkan TC 300 dimana serat sintetisnya lebih sedikit sehingga tingkat umur dari linen tersebut akan semakin pendek dikarenakan serat benang kecil dari cotton yang halus mudah rusak dimakan umur dan proses pencuciannya. Semakin tinggi tingkat TC nya semakin pendek umur dari linen tersebut. Tetapi kenapa beberapa Hotel berbintang dengan kelas Five Star Diamond menggunakan TC yang sangat tinggi? ini dikarenakan harga kamar tersebut sangat tinggi dimana linen yang disediakan harus nyaman digunakan saat tamu berisitirahat. Semakin tinggi TC yang digunakan maka linen terebut semakin adem, nyaman di kulit.
Berikut gambaran umur linen dengan TC 300 (90x pencucian)
1 PAR berumur 90x pencucian, dengan 3 PAR bearti kita memiliki linen dengan :
90 X 3= 270 kali cuci atau jika dihitung dalam hari adalah 9 bulan linen tersebut layak dipakai dengan tingkat hunian yang tinggi atau 1 PAR berumur 3 bulan. Ini berlaku berbeda sesuai tingakat TC yang digunakan
Umur linen tersebut bedasarkan dari tingkat hunian 100 %, jika budget sales dalam tahun saat pergantian linen average salesnya sekitar 70 % maka umur linen tersebut hendaknya mencapai 1 tahun 3 bulan lebih
Penghitungan kasar Linen TC 200 dengan hunian 100% = 360 X cuci, maka 360 X 70% = 252 X cuci
360 - 252 = 108 cuci : 40 (umur linen cuci 1 PAR) = 2,7 bulan
Nah bagaimana jika linen tersebut tidak diawasi dan dirawat dengan benar? maka yang akan terjadi linen sudah tidak layak pakai sebelum umur yang diharapkan.
Di Indonesia beberapa hotel berbintang ada menggunakan TC 400 sedangkan di Dunia, hotel berkelas sudah menggunakan TC 600 sedangkan di Bali saat ini baru ditemui penggunaan TC paling tinggi adalah TC 300 dan TC 400 (hanya beberapa kamar istimewa saja menggunakan linen tersebut).
Cara membedakan yang paling mudah antaraTC 200, 300 dan seterusnya dengan menempelkan linen tersebut pada kulit ari kita, disnana kita akan jelas dapat membedakan daya serapnya dan kenyamanan yang dirasakan
SYARAT LINEN ROOM
Ruangan linen sebaiknya berdampingan dengan Laundry Room
Lantai terbuat dari material yang mudah dibersihkan
Tersedia rack untuk menyimpan linen sesuai jumlah linen
Tersedia Counter pemisah antara linen attendant dengan linen runer untuk mengirimkan linen maupun mengambil linen yang bersih
Terdapat ventilasi udara atau AC
Set up Fire hydrant maupun fire extinguisher untuk menghindari kebakaran
Trolley sebagai alat transportasi linen
Tersedia mesin jahit
Tersedia telephone
STRUKTUR ORGANISASI LINEN
Kemajuan zaman dan maraknya hotel dengan kelas city hotel, membuat management hotel memikirkan penghematan dalam struktur yang dibentuk dalam sebuah department khususnya linen section guna meminimalkan cost payrol dalam sebuah hotel. Sehingga staff yanag bertugas harus bisa multy task dan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab dari semua posisi yang harusnya ada dalam suatu section tersebut. Bahkan terkadang linen staf juga dapat ditugaskan pada section lain yang ada pada Housekeeping Department. Secara umum berikut organisasi linen yang ada agar perawatan linen dapat diperhatikan dengan baik.
1. Chief Linen Room
Bertugas dan bertanggung jawab akan operasional linen, baik itu dalam laporan admisnitrasi seperti kondisi linen perbulan, inventory dan sebagainya. Membuat rancangan desain untuk uniform masing masing departemen, menjaga dan merawat keseluruhan linen dan uniform hotel agar dapat digunakan dan melancarkan operasional hotel. Segala dilaporkan ke Laundry Manager yang diterukan ke Executive Housekeeper.
2. Linen Room Supervisor
Bertugas dan bertanggung jawab mengawasi operasioanl in dan out linen dalam posisi alokasi PAR, menggantikan Chief saat tidak bertugas
3. Linen Atendant
Mengecek dan memastikan linen yang datang baik itu kotor maupun bersih dihitung dan dipastikan jumlah dan kondisinya dicatat, serta memastikan penyimpanannya dengan benar. Beberapa hotel menugaskan linen attendant untuk merangkap menjadi linen runner (bertugas mendistribusikan linen bersih disetiap pantry dan mengambil linen kotor dari setiap section)
4. Tailor & Seamstress
Memperbaiki linen yang robek dan dapat digunakan kembali termasuk linen yang lainnya seperti cover sofa, curtain, uniform dan sebagainya
PAR adalah standard perhitungan persediaan materials untuk menunjang lancarnya operasioanal. PAR merupakan kepanjangan dari Periodic Automatic Replacement dimana parstock merupakan minimum level persediaan material. Dengan jumalah parstock yang cukup tidak akan menghambat jalannya operasional dimana parstock tersebut dibutuhkan.
Minimal PAR dalam operasional adalah 3 PAR, hal ini merupakan impian setiap Head Housekeeping, Manager maupun Executive Housekeeper dalam dunia Linen. Sedangkan material lain yang menggunakan standadrd PAR tergantung dari kebutuhan dan besar kecilnya in out penggunaan material tersebut. Disini kita akan membahas PAR Linen dan Perawatnnya. Dilapangan yang sering ditemukan adalah minimnya jumlah PAR yang digunakan, ini dikarenakan suatu alasan dari suatu perusahaan atau property tersebut, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi seperti misalnya :
1. Tingginya tingkat kerusakan dan kehilangan yang sering terjadi, kurangnya pengawasan terhadap linen baik itu penyimpanan dan pencucian
2. Harga kamar yang sangat bersaing dilingkungan property, sehingga berpengaruh terhadap cost linen atau Capex yang disiapkan
3. Kurangnya posisi struktur dalam organisasi linen
4. Budget suatu perusahaan perhotelan
Alokasi 2 PAR sesuai dengan jumlahnya :
PAR 1 pada linen set up atau digunakan dalam kamar
PAR 2 Laundry atau linen soil (peran aktif laundry sangat dibutuhkan)
Alokasi 3 PAR sesuai dengan jumlahnya :
PAR 1 pada linen set up atau digunakan dalam kamar
PAR 2 Laundry atau linen soil
PAR 3 Linen store atau pada Pantry Linen setiap section
Alokasi 4 PAR sesuai dengan jumlahnya :
PAR 1 pada linen set up atau digunakan dalam kamar
PAR 2 Laundry atau linen soil
PAR 3 Pantry Linen setiap section
PAR 4 Linen Store atau Cadangan ketika mendapatkan VVIP guest dikeluarkan
Secara international, setiap Linen PAR memiliki umur yang berbeda sesuai dengan TC yang digunakan. Pemahaman TC dan Gramasi bisa dibaca pada artikel sebelumnya
http://www.fix-wash.com/2021/08/jenis-fabrics-tc-gramasi-dan-cara.html
Secara penelitian dan yang ditetapkan oleh beberapa international change bahwa linen secara umum dalam 1 PAR berumur selama 90 kali pencucian untuk mendapatkan linen yang dalam keadaan kondisi layak pakai, selebihnya linen tersebut akan mengalami karapuhan karena daya ketahanan linen sudah melebihi dalam jumlah pencucian, dan jika mengalami noda atau spott adalah suatu taruhan dimana linen tersebut dapat digunakan kembali atau akan mengalami kerusakan saat atau setelah pemakian. Di Indonesia sering ditemukan penggunaan linen dengan TC 200 dimana volume sintetis pada linen sangat besar sehingga daya cuci linen tersebut mencapai 120 kali pencucian.
Berikut gambaran umur linen dengan TC 200 (120x pencucian)
1 PAR berumur 120x pencucian, dengan 3 PAR bearti kita memiliki linen dengan :
120 X 3= 360 kali cuci atau jika dihitung dalam hari adalah 1 Tahun linen tersebut layak dipakai dengan tingkat hunian yang tinggi atau 1 PAR berumur 4 bulan
Sedangkan gambaran untuk linen yang melebihi dari TC 200 seperti misalkan TC 300 dimana serat sintetisnya lebih sedikit sehingga tingkat umur dari linen tersebut akan semakin pendek dikarenakan serat benang kecil dari cotton yang halus mudah rusak dimakan umur dan proses pencuciannya. Semakin tinggi tingkat TC nya semakin pendek umur dari linen tersebut. Tetapi kenapa beberapa Hotel berbintang dengan kelas Five Star Diamond menggunakan TC yang sangat tinggi? ini dikarenakan harga kamar tersebut sangat tinggi dimana linen yang disediakan harus nyaman digunakan saat tamu berisitirahat. Semakin tinggi TC yang digunakan maka linen terebut semakin adem, nyaman di kulit.
Berikut gambaran umur linen dengan TC 300 (90x pencucian)
1 PAR berumur 90x pencucian, dengan 3 PAR bearti kita memiliki linen dengan :
90 X 3= 270 kali cuci atau jika dihitung dalam hari adalah 9 bulan linen tersebut layak dipakai dengan tingkat hunian yang tinggi atau 1 PAR berumur 3 bulan. Ini berlaku berbeda sesuai tingakat TC yang digunakan
Umur linen tersebut bedasarkan dari tingkat hunian 100 %, jika budget sales dalam tahun saat pergantian linen average salesnya sekitar 70 % maka umur linen tersebut hendaknya mencapai 1 tahun 3 bulan lebih
Penghitungan kasar Linen TC 200 dengan hunian 100% = 360 X cuci, maka 360 X 70% = 252 X cuci
360 - 252 = 108 cuci : 40 (umur linen cuci 1 PAR) = 2,7 bulan
Nah bagaimana jika linen tersebut tidak diawasi dan dirawat dengan benar? maka yang akan terjadi linen sudah tidak layak pakai sebelum umur yang diharapkan.
Di Indonesia beberapa hotel berbintang ada menggunakan TC 400 sedangkan di Dunia, hotel berkelas sudah menggunakan TC 600 sedangkan di Bali saat ini baru ditemui penggunaan TC paling tinggi adalah TC 300 dan TC 400 (hanya beberapa kamar istimewa saja menggunakan linen tersebut).
Cara membedakan yang paling mudah antaraTC 200, 300 dan seterusnya dengan menempelkan linen tersebut pada kulit ari kita, disnana kita akan jelas dapat membedakan daya serapnya dan kenyamanan yang dirasakan
LINEN ROOM
Linen room yang tertata rapi akan memudahkan kita untuk mengontrol keluar masuknya linen yang digunakan, tentunya dilengkapi dengan Bin Card atau form pencatatan kelaur masuknya linen. Dalam ruangan linen harus terdapat
• Linen rack
• Hanger rack
• Iron Board
• Seamstress table
• Wardrobe
• Linen trolley
• Dirty linen hamper
• Clean linen hamper
• Washbasin
• Filling cabinet
• Counter
• Linen folding table
Linen room yang tertata rapi akan memudahkan kita untuk mengontrol keluar masuknya linen yang digunakan, tentunya dilengkapi dengan Bin Card atau form pencatatan kelaur masuknya linen. Dalam ruangan linen harus terdapat
• Linen rack
• Hanger rack
• Iron Board
• Seamstress table
• Wardrobe
• Linen trolley
• Dirty linen hamper
• Clean linen hamper
• Washbasin
• Filling cabinet
• Counter
• Linen folding table
SYARAT LINEN ROOM
Ruangan linen sebaiknya berdampingan dengan Laundry Room
Lantai terbuat dari material yang mudah dibersihkan
Tersedia rack untuk menyimpan linen sesuai jumlah linen
Tersedia Counter pemisah antara linen attendant dengan linen runer untuk mengirimkan linen maupun mengambil linen yang bersih
Terdapat ventilasi udara atau AC
Set up Fire hydrant maupun fire extinguisher untuk menghindari kebakaran
Trolley sebagai alat transportasi linen
Tersedia mesin jahit
Tersedia telephone
Bin Card setiap items
STRUKTUR ORGANISASI LINEN
Kemajuan zaman dan maraknya hotel dengan kelas city hotel, membuat management hotel memikirkan penghematan dalam struktur yang dibentuk dalam sebuah department khususnya linen section guna meminimalkan cost payrol dalam sebuah hotel. Sehingga staff yanag bertugas harus bisa multy task dan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawab dari semua posisi yang harusnya ada dalam suatu section tersebut. Bahkan terkadang linen staf juga dapat ditugaskan pada section lain yang ada pada Housekeeping Department. Secara umum berikut organisasi linen yang ada agar perawatan linen dapat diperhatikan dengan baik.
1. Chief Linen Room
Bertugas dan bertanggung jawab akan operasional linen, baik itu dalam laporan admisnitrasi seperti kondisi linen perbulan, inventory dan sebagainya. Membuat rancangan desain untuk uniform masing masing departemen, menjaga dan merawat keseluruhan linen dan uniform hotel agar dapat digunakan dan melancarkan operasional hotel. Segala dilaporkan ke Laundry Manager yang diterukan ke Executive Housekeeper.
2. Linen Room Supervisor
Bertugas dan bertanggung jawab mengawasi operasioanl in dan out linen dalam posisi alokasi PAR, menggantikan Chief saat tidak bertugas
3. Linen Atendant
Mengecek dan memastikan linen yang datang baik itu kotor maupun bersih dihitung dan dipastikan jumlah dan kondisinya dicatat, serta memastikan penyimpanannya dengan benar. Beberapa hotel menugaskan linen attendant untuk merangkap menjadi linen runner (bertugas mendistribusikan linen bersih disetiap pantry dan mengambil linen kotor dari setiap section)
4. Tailor & Seamstress
Memperbaiki linen yang robek dan dapat digunakan kembali termasuk linen yang lainnya seperti cover sofa, curtain, uniform dan sebagainya
CARA PERAWATAN LINEN
Perawatan linen hendaknya diawasi dalam proses pencucian, karena kebanyakan kerusakan terjadi karena human error, diluar pengawasan dalam hal penyimpanan linen, pemisahan linen yang rusak atau OO maupun spot.
Dalam pencucian sehari hari sering terjadi pihak laundry menggunakan treatment chemical dalam daily washing, seperti contoh penggunaan hypochlorite, atau bleach dimana penggunaan treatmnt chemical ini dapat menyebabkan kerapuhan lebih cepat bahkan membuat linen menjadi kusam karena berlebihan penggunaan pemutih. Dan lebih parahnya lagi beberapa laundry menggunakan basa senyawa yang sama seperti chlorine yang nota bene digunakan untuk kolam renang digunakan sebagai bahan pemutih karena memiliki sifat yang sama terhadap linen, akan tetapi pengaruh jangka panjangnya akan membuat warna linen putih menjadi kusam. Beberapa hal harus diperhatikan untuk merawat linen agar umur linen minmal sesuai harapan yang diraikan diatas :
1. Pisahkan linen golongan OO maupun spot, untuk menghindari jumlah kali pencucian, karena linen spot tidak dapat dibersihkan dengan daily wash, sehingga jumlah pencucian bertambah namun linen masih ada noda dan tidak dapat digunakan. Proses pencatatan harus dilakukan
2. Pastikan perputaran rotasi linen berjalan sesuai level PAR dari Linen atau pantry ke kamar, dari kamar linen kotor ke laundry dan yang bersih dari laundry ke linen room atau pantry.
3. Pastikan linen yang baru racknya dipisahkan dari linen yang telah masuk sebelumnya
4. Pastikan laundry mencuci linen yang tanpa treatmnt khusus cukup menggunakan air panas dan detergent saja. Langkah baiknya detergent tersebut terbuat dari asam citrus atau citric acid bukan dari oxalic acid. Tanpa menggunakan bleach setiap hari
5. Pastikan bleach digunakan saat treatment linen saja, misalkan bleaching dilakukan setiap minggu sekali dan rata masing masing linen tersebut mendapatkan proses bleaching sekali dalam seminggu, dan harus dinetralkan dengan sour agar residu bleach tidak menempel
6. Pastikan penggunaan kimia keras atau kimia dasar saat spotting pada linen spott saja
7. Jadwalkan treatment kusam setiap 3 bulan sekali menggunakan chemical khusus kusam seperti sour atau oxygen bleach untuk mencerahkan sisa residu bleach yang menempel pada linen
8. Pisahkan penempatan linen sesuai fungsi dan keperluannya masing masing departemen
9. Pastikan lipatan dan tumpukan linen dengan jumlah yang sama dan beri celah diantara tumpukan linen untuk menghindari kelembaban, linen besar diletakan dibawah
10. Kelompokan linen sesuai dengan tingkat terpakainya atau yang sering digunakan
Laundry Chemical dari Fix Wash
Detergent dengan kandungan asam citric acid
Softener dengan varian aroma
Bleach pemutih linen
Emulsi untuk linen berminyak
Sour penetral bleach dan tratment linen kusam
Oxygent Bleach pencerah dan Bleaching Color
** SEMOGA BERMANFAAT **
FIX WASH
Cleaning Chemical Solution
Cleaning Chemical Solution